Teknik Pengumpulan Data Penelitian beserta Jenis dan Prosesnya Terlengkap

0
()

karyatulisku.com – Teknik pengumpulan data sangat dibutuhkan dalam sebuah penelitian. Hal ini digunakan untuk membuat penelitian menjadi lebih terarah dan terkendali. Dalam mengumpulkan data, anda perlu mengetahui jenis data, macam proses pengumpulan data, serta berbagai teknik yang dapat kita gunakan untuk mengurangi kesalahan dalam penelitian. Di bawah ini akan kami jabarkan teknik pengumpulan data untuk mempermudah anda dalam melakukan penelitian.

Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data

Pengertian Data dan Teknik Pengumpulan Data

Apa Itu Teknik Pengumpulan Data ?

Sebelum memahami lebih dalam mengenai teknik pengumppulan data, ada baiknya kita memahami apa itu data terlebih dahulu. Data adalah sekumpulan keterangan ataupun fakta yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.

Dalam sebuah penelitian, seseorang akan selalu membutuhkan data. Melalui data, seseorang dapat mengolahnya menjadi sumber informasi yang terpercaya. Data juga memiliki beberapa fungsi lain, seperti berikut :

1. Data dapat kita gunakan sebagai bahan evaluasi dalam menanggapi suatu masalah tertentu

2. Data berfungsi untuk memecahkan sebuah masalah dan menentukan suatu kebijakan serta keputusan

3. Data yang juga dapat menjadi acuan dalam setiap implementasi suatu kegiatan atau aktivitas

4. Data berfungsi sebagai dasar suatu penelitian atau perencanaan dalam sebuah kegiatan

Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau metode untuk mengumpulkan data yang peneliti butuhkan dalam sebuah penelitian. Artinya, teknik pengumpulan data memerlukan langkah yang strategis dan juga sistematis untuk mendapatkan data yang valid dan juga sesuai dengan kenyataannya.

Pengumpulan data memiliki tujuan agar suatu penelitian memiliki data dan teori yang valid dan juga sesuai kenyataan, sehingga peneliti harus benar-benar terjun langsung dan mengetahui teknik pengumpulan data tersebut. Secara umum, teknik pengumpulan data ini peneliti gunakan untuk dapat mengumpulkan data atau informasi berdasarkan fakta pendukung yang ada di lapangan demi keperluan penelitian. Teknik yang dapat peneliti pilih juga sangat bergantung pada metodologi penelitian yang peneliti gunakan.

Baca juga:   Pengertian Litosfer : Pembagian, Komposisi, Jenis, Macamnya

Jika peneliti menggunakan metodologi penelitian kualitatif maka teknik pengumpulan data dapat berupa observasi, focus group discussion (FGD), wawancara mendalam (indepth interview) dan studi kasus (case study). Sedangkan jika peneliti menggunakan penelitian kuantitatif maka teknik pengumpulan data dapat berupa angket (kuesioner), wawancara dan studi dokumentasi.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Sebelum melakukan pengumpulan data, terdapat beberapa hal yang perlu kita perhatikan :

– Data biasanya sudah peneliti tentukan oleh beberapa variabel penelitian. Ketika semua data terkumpul, langkah berikutnya adalah mengolah data, sehingga data yang dikumpulkan memiliki arti karena diolah dengan sistematis.

– Data yang sudah terolah tersebut kemudian dapat kita gunakan dan pilih berdasarkan data yang berhubungan atau relevan dengan konsep, kejadian, atau objek penelitian. Datanya bisa berbentuk huruf, angka, simbol, gambar, dan lainnya.

– Setelah itu, pengumpulan data kita lakukan untuk memperoleh informasi yang kita butuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian, dalam bentuk hipotesis yaitu jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian.

– Data yang sudah terkumpul ditentukan oleh berbagai variabel yang ada di dalam hipotesis dan dikumpulkan dalam bentuk sampel yang sudah ditentukan sebelumnya dan sampelnya digunakan untuk menganalisis sasaran penelitian.

Jenis-jenis Data

Berdasarkan Tipe Penelitian

1. Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan data yang berbentuk narasi atau deskripsi yang bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena atau kualitas sebuah fenomena yang tidak bisa kita ukur secara numerik.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif merupakan jenis data yang dapat diukur atau measurable dan bisa dihitung langsung sebagai variabel angka atau suatu bilangan.

Baca juga : Pengertian Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif : Perbedaan Proses Penelitian Keduanya

Berdasarkan Sumber

1. Data Primer

Data primer adalah data utama atau data pokok dalam penelitian. Biasanya, data primer ini merupakan jenis data yang peneliti dapatkan langsung dari tangan pertama subjek penelitian atau responden atau narasumber, dan lain sebagainya, kecuali pada riset kuantitatif.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data dalam teknik pengumpulan data yang menjadi data pelengkap. Artinya data tersebut bukan dari tangan pertama responden atau narasumber, melainkan dari tangan kedua, tangan ketiga, dan seterusnya. Sama halnya dengan data primer, perkecualian ini berlaku pada riset kuantitatif. Biasanya, peneliti akan mencontohkan berbagai dokumen, misalnya seperti literatur atau naskah akademik, koran, majalah, pamflet, dan lain sebagainya sebagai media yang tepat mendapatkan data sekunder.

Skala Pengukuran Data

Skala pengukuran data atau skala data adalah aturan yang dapat kita gunakan untuk mengelompokkan variabel yang akan kita ukur untuk menentukan teknik analisis dan tahap penelitian selanjutnya.

1. Skala Nominal

Skala nominal adalah skala yang hasil hasil perhitungannya tidak berupa pecahan, tidak memiliki ukuran baru, tidak memiliki nilai nol mutlak. Contoh :

  1. Jenis kelamin Laki-laki Perempuan
  2. Jenis pekerjaan: Pegawai negeri, pegawai swasta, petani, dan lain-lain.
  3. Tahun kelas: 2010, 2019, 2020, dan lain-lain.
Baca juga:   Cara Menulis BLOG Lewat HP dengan Aplikasi Blogaway

2. Skala Ordinal

Skala ordinal adalah skala yang disusun berdasarkan tingkatan tertentu dalam urutan dari yang terendah sampai yang tertinggi. Contoh :

  1. Peringkat kelas: 1, 2, 3
  2. Posisi: Direktur, Direktur, Manajer, Staf

3. Skala Interval

Skala interval merupakan skala pengukuran yang mana jarak dari satu tingkat ke tingkat lainnya adalah sama (memiliki bobot yang sama). Contoh :

Pengukuran suhu

  1. 31 – 34 derajat: rendah
  2. 35-38 derajat: normal
  3. 39 – 42 derajat: tinggi

Teknik Pengumpulan Data

1. Angket (Kuesioner)

Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang berperan sebagai responden agar dapat menjawab pertanyaan dari peneliti.

Ada beberapa prinsip yang harus kita perhatikan saat memilih teknik pengumpulan data kuesioner, yaitu:

– Isi dan tujuan pertanyaannya bertujuan untuk mengukur mana yang harus ada dalam skala yang jelas dan dalam pilihan jawaban.

– Bahasa yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan responden, sehingga tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh dengan istilah asing atau bahasa asing yang tidak dimengerti responden.

– Tipe dan bentuk pertanyaannya bisa terbuka atau tertutup. Terbuka artinya responden dapat memberikan jawaban secara bebas, dan tertutup artinya responden hanya boleh memilih jawaban yang sudah ada.

2. Wawancara (Interview)

Teknik wawancara atau interview ini dilakukan secara tatap muka melalui tanya jawab antara peneliti atau pengumpul data dengan responden atau narasumber atau sumber data. Terdapat beberapa jenis wawancara, yang pertama adalah wawancara terpimpin, yaitu pertanyaan diajukan sesuai dengan pertanyaan yang telah dipersiapkan. Selanjutnya wawancara bebas, yaitu tanya jawab antara pewawancara dan responden, namun tetap sesuai dengan penelitian dan tujuan baru. Dan yang terakhir adalah wawancara bebas terpimpin, yaitu wawancara pewawancara baru yang hanya garis besar saja.

3. Observasi

Teknik observasi artinya melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis mengenai gejala yang tampak pada objek penelitian. Teknik ini biasanya menggunakan statistika survei, misalnya meneliti sikap dan perilaku suatu kelompok masyarakat, dan peneliti biasanya terjun ke lokasi yang bersangkutan untuk memutuskan alat ukur yang tepat untuk digunakan.

Terdapat dua jenis observasi, yaitu observasi partisipasi dan tidak berstruktur :

  1. Observasi Partisipasi: melakukan observasi terhadap kegiatan sehari-hari manusia di mana peneliti terlibat langsung selama proses observasi.
  2. Observasi tidak berstruktur: peneliti mengembangkan sendiri pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan.

4. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data yang terakhir adalah dokumen yang mana peneliti mengambil sumber penelitian atau objek dari dokumen atau catatan dari peristiwa yang sudah berlalu, baik dalam bentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang. Terdapat dua jenis dokumen :

  1. Dokumen pribadi : Dokumen pribadi adalah catatan atau karangan tulisan seseorang. Contoh dari dokumen pribadi termasuk buku harian, surat pribadi, otobiografi.
  2. Dokumen resmi : dokumen resmi antara lai adalah memo, pengumuman, aturan lembaga, surat resmi, laporan rapat dan lain-lain.
Baca juga:   Apa itu Difusi

Proses Pengumpulan Data

1. Tinjau Literatur dan Konsultasi dengan Ahli

Proses atau tahap pertama yang harus dilakukan untuk mengumpulkan data yakni mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan masalah penelitian. Informasi ini dapat kita peroleh melalui tinjauan literatur dan konsultasi dengan para ahli sehingga peneliti benar-benar mengerti isu, konsep, dan variabel yang ada di dalam penelitian.

2. Mempelajari dan Melakukan Pendekatan Terhadap Kelompok Masyarakat di Tampat Kita Mengumpulkan Data

Tahap kedua adalah peneliti harus mempelajari dan melakukan pendekatan terhadap kelompok masyarakat yang berkaitan dengan penelitian agar penelitiannya dapat masyarakat terima dengan baik.

3. Membina dan Memanfaatkan Hubungan yang Baik dengan Responden dan Lingkungannya

Tahap selanjutnya adalah membina hubungan baik dengan responden dan lingkungannya. Ini termasuk pada mempelajari bagaimana kebiasaan yang responden lakukan dan cara berpikir mereka, melakukan sesuatu, bahasa, dan lain sebagainya untuk mendukung berlangsungnya penelitian.

4. Uji Coba

Tahap selanjutnya adalah melakukan uji coba instrumen penelitian pada kelompok masyarakat yang merupakan bagian dari populasi, bukan sampel. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan cukup dipahami, bisa digunakan, komunikatif atau tidak, dan lain sebagainya.

5. Merumuskan dan Menyusun Pertanyaan

Setelah itu, instrumen yang sudah didapatkan disusun dalam bentuk pertanyaan yang relevan dengan tujuan penelitian.

6. Mencatat dan Memberi Kode (Recording and Coding)

Setelah instrumen penelitian disiapkan, dilakukan pencatatan terhadap data yang dibutuhkan dari setiap responden.

7. Cross Checking, Validitas, dan Reliabilitas

Setelah itu, lakukan metode cross checking terhadap data yang didapatkan untuk menguji lagi kebenarannya dan memeriksa sehingga tidak ada keraguan terhadap validitas dan reliabilitasnya.

8. Pengorganisasian dan Kode Ulang Data yang Telah Terkumpul Supaya Dapat Dianalisis

Terakhir, setelah data terkumpul, peneliti harus melakukan koordinasi terhadap berbagai data yang sudah dikumpulkan, dan Anda bisa mulai menganalisis data tersebut sehingga tidak ada data yang kurang valid.

Itulah beberapa teknik pengumpulan data yang dapat kita gunakan dalam penelitian skripsi maupun karya ilmiah. Pastikan anda telah menentukan jenis penelitian yang anda ingin lakukan sebelum menentukan teknik untuk pengumpulan data.

Semoga artikel ini dapat membantu anda dalam menyelesaikan penelitian anda. Segala bentuk kritik dan saran sangat berarti bagi kami. Jangan lupa tinggalkan komentar mengenai pendapat anda tentang artikel ini.

Baca juga :

Sumber

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating / 5. Vote count:

No votes so far! Be the first to rate this post.