BAB 1
Pendahuluan
1.
Latar Belakang
Perkembangan anak memiliki
tahap-tahap perkembangan tertentu, paling tidak itulah yang terdapat pada
teori-teori perkembangan, yang membatasi kemampuan seorang individu. Namun
apakah kebenaran tepri-teori yang memberikan opininya mengenai perkembangan
seorang individu suadah tepat ? itulah yang menjadi pertanyaan.
“ Pengetahuan itu bukanlah salinan dari obyek dan
juga bukan berbentuk kesadaran apriori yang sudah ditetapkan di dalam diri
subyek, ia bentukan perseptual, oleh pertukaran antara organisme dan
lingkungan dari sudut tinjauan biologi dan antara
fikiran dan obyeknya menurut tinjauan kognitif.”(Piaget, dalam Bringuier, 1980, hlm.
110)
Dalam perkembangan anak kemungkinan ada perbedaan
mengenai perkembangan kemampuan kognitif,
motoric dan psikososial, karena pada dasarnya setiap anak memiliki
perbedaan. Untuk itu penelitian mengenai perkembangan anak perlu dikaji
kembali, agar pemahaman mengenai perkembangan anak bisa tepat sesuai apa yang
ada pada seorang anak.
Teori yang tidak cocok dengan keadaan sebenarnya
dan digunakan oleh seorang guru dalam mendidik anak akan mengakibatkan tidak
optimalya pengembangan anak tersebut. Jadi dengan ini diharapkan kajian tentang
teori perkembangan anak dapat bermanfaat.
2.
Rumusan Masalah
a.
Apakah
perkembangan itu ?
b.
Seperti
apakah kajian mengenai teori-teori perkembangan anak ?
c. Sesuaikah teori-teori yang berkembang
selamaini dengan hasil dari angket yang disebarkan ?
3.
Tujuan Makalah
a.
Mengetahui
pengertian perkembangan, kognitif, motoric dan psikososial.
b.
Menetahui
teori-teori dalam perkembangan anak usia SD
c.
Mengumpulkan
data observasi melalui kuesioner
d.
Mengetahui
hasil dari kajian teori-teori perkembangan anak dari hasi kuesioner.
4.
Manfaat Makalah
a.
Sebagai
bahan refleksi mengenai relevan tidaknya teori-teori perkembangan anak.
b. Sebagai alat untuk mengembangkan
kreatifitas mahasiswa dalam menulis.
BAB
2
Pembahasan
A.
Perkembangan Anak
1.
Pengertian
Perkembangan
Berikut pengertian perkembangan menurut para ahli :
E. B. Hurlock: Perkembangan merupakan serangkaian perubahan
progresif yang terjadi sebagai akibat
dari proses kematangan dan pengalaman, dan terdiri atas serangkaian perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.
Drs. H. M. Arifin, M. Ed:
Perkembanagn merupakan perubahan-perubahan dalam bentuk bagian tubuh dan
integrasi dan hanya dapat dilihat gejala-gejalanya
Gut Windarsih dan Rohana Kusumawati: Perkembangan merupakan proses
menuju keadaan yang lebih dewasa
bersifat kualitatif
Libert, Paulus, dan Strauss (Singgih,1990:31): Perkembangan adalah proses
perubahan dalam pertumbuhan pada suatu
waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi lingkungan.
Monks(1984) :
Perkembangan dapat dilukiskan sebagai suatu proses yang kekal dan
tetap menuju ke arah suatu organisasi
pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan proses pertumbuhan,kemetangan dan belajar.
Dari berbagai pengertian yang disampaikan oleh para ahli
saya dapat mengambil kesimpulan bahwa, Perkembangan adalah suatu perubahan yang bersifat kualitatif, artinya,
perubahan ini tidak dapat diukur dengan inci, centimeter, gram atau kilogram.
Perkembangan individu merupakan suatu proses yang dinamis dan menuju kesuatu
progres, tidak dapat diulang dan bersifat kekal. Perkembangan lebih menekankan
pada segi fungsional yang kuantitatif Perkembangan yang terjadi pada suatu individu meliputi,
Perkembangan kognitif, motorik dan Psikomotorik :
1) Perkembangan Kognitif
Secara umumkognitif
diartikan potensi intelektual yang terdiri dari tahapan : pengetahuan
(knowledge), pemahaman (comprehention), penerapan (aplication), analisa
(analysis), sintesa (sinthesis), evaluasi (evaluation). Kognitif berarti persoalan yang
menyangkut kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional (akal).
Perkembangan kognitif
merupakan perkembangan fungsional yang lebih tinggi dari yang bersifat motorik.
Perkembangan kognitif akan nampak adanya kegiatan-kegiatan yang bersifat
kognitif (cognitive activity =
activity of the mind)
2) Perkembangan Motorik
Perkembangan
motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Pada
dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengn kematangan saraf dan otot
anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun, adalah merupakan hasil pola
interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang
dikontrol oleh otak.
Jadi
dapat disimpulkan pula bahwa perkembangan motorik berarti perkembangan
pengendalian gerakan jasmani melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan
otot yang terkoordinasi. Pengendalian tersebut
berasal dari perkembangan refleksi dan kegiatan massa yang ada pada waktu
lahir. Sebelum perkembangan itu terjadi anak akan tetap tidak berdaya
3) Perkembangan Psikomotorik
psikomotorik adalah
kemampuan di dalam masalah skill atau keterampilan dan kemampuan bertindak.
Jadi perkembangan
psikomotorik adalah perubahan dalam kemampuannya untuk mengambil suatu tindakan
dari hasil adanya suatu stimulus atau rangsangan.
B.
Teori-teori mengenai perkembangan anak
pada usia 6-11 th
1) Teori Perkembangan
Kognitif Piaget
Jean Piaget, merancang
model yang mendeskripsikan bagaimana manusia memahami dunianya dengan
mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi. Menurut Piaget seperti yang
dikutip Woolfolk (2009) perkembangan kognitif dipengaruhi oleh maturasi
(kematangan), aktivitas dan transmisi sosial. Maturasi atau kematangan
berkaitan dengan perubahan biologis yang terprogram secara genetik. Aktivitas
berkaitan dengan kemampuan untuk menangani lingkungan dan belajar darinya.
Transmisi sosial berkaitan dengan interaksi dengan orang-orang di sekitar dan
belajar darinya
Tahap –
tahap Perkembangan
Piaget membagi
perkembangan kognitif anak ke dalam 4 periode utama yang berkorelasi dengan dan
semakin canggih seiring pertambahan usia :
1. Periode sensorimotor
(usia 0–2 tahun)
2. Periode
praoperasional (usia 2–7 tahun)
3. Periode operasional
konkrit (usia 7–11 tahun)
4. Periode operasional
formal (usia 11 tahun sampai dewasa)
Dalam
makalah ini saya mengkaji mengenai tahap perkembangan anak pada usia SD, jadi
saya akan membahas lebih khusus pada “ periode opersional kongkrit (usia 7-11
tahun)
Tahap
Operasional Kongkrit
Pada
tahap ini adalah tahap ke tiga dari empat tahapan, tahap iniMuncul antara usia enam
sampai duabelas tahun dan mempunyai ciri berupa penggunaan logika yang memadai.
Proses-proses penting
selama tahapan operasional konkrit adalah :
1.
Pengurutan:
Kemampuan
untuk mengurutan objek menurut ukuran, bentuk, atau ciri lainnya. Contohnya, bila
diberi benda berbeda ukuran, mereka dapat mengurutkannya dari benda yang paling
besar ke yang paling kecil.
2.
Klasifikasi:
kemampuan
untuk memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilannya,
ukurannya, atau karakteristik lain, termasuk gagasan bahwa serangkaian
benda-benda dapat menyertakan benda lainnya ke dalam rangkaian tersebut. Anak
tidak lagi memiliki keterbatasan logika berupa animisme (anggapan bahwa semua
benda hidup dan berperasaan)
3.
Decentering:
anak
mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan untuk bisa
memecahkannya. Sebagai contoh anak tidak akan lagi menganggap cangkir lebar
tapi pendek lebih sedikit isinya dibanding cangkir kecil yang tinggi.
4.
Reversibility:
Anak
mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah, kemudian kembali ke
keadaan awal. Untuk itu, anak dapat dengan cepat menentukan bahwa 4+4 sama
dengan 8, 8-4 akan sama dengan 4, jumlah sebelumnya.
5.
Konservasi:
memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah tidak
berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda
tersebut. Sebagai contoh, bila anak diberi cangkir yang seukuran dan isinya
sama banyak, mereka akan tahu bila air dituangkan ke gelas lain yang ukurannya
berbeda, air di gelas itu akan tetap sama banyakdengan isi cangkir lain.
2).
Perkembangan Motorik Anak Sekolah Dasar
Menurut
para ahli :
1.
Zeller dan Hetser (dalam Haditono, 1991)
Menyatakan
bahwa anak sekolah menunjukan ciri badan atas lebih lamban berkembangnya
daripada bagian bawah, anggota-anggota badan masih relative pendek, kepala
relative besar, perutnya besar dan ada gigi susu. Pada masa ini, keseimbangan
badan anak sudah baik, anak sudah pandai berjalan, dapat naik tangga, meloncat
dari tanah dengan kedua kakinya bersama-sama berkembang koordinasi antara mata
dan tangan (Visio-Motorik) yang dibutuhkan untuk membidik, menyepak, melempar
dan menangkap dan sering juga sudah dapat bersepeda.
2. Hurlock (dalam Yusuf, 2001),
Ketika seorang anak memasuki usia
sekolah dasar, makin matang pula perkembangan system syaraf otak yang mengatur
atau memungkinkan berkembangnya competensi atau keterampilan motoric anak. Pada
anak usia 6 tahun atau sebelum 6 tahun, mereka sudah mengendarai sepeda,
mengendarai sepda adalah keterampilan motoric yang paling sulit.
3. Yusuf,
2001
Perkembangan
motoric anak sekolah dasar mulai terkoordinasi dengan baik, setiap gerakannya
sudah selaras dengan kebutuhan minatnya. Pada usia ini ditandai dengan
kelebihan gerak atau aktivitas motoric yang lincah
Daftar Isi
- 1 3).TeoriPerkembanganPsikososial Erik Erikson
- 2 Teori Erik Erikson tentang perkembangan manusia dikenal dengan teoriperkembangan psiko-sosial. Teori perkembangan psikososial ini adalah salah satuteori kepribadian terbaik dalam psikologi. Ericson memaparkan teorinya melaluikonsep polaritas yang bertingkat/bertahapan.
- 3 Ada 8 (delapan) tingkatan perkembangan yang akan dilalui oleh manusia.Menariknya bahwa tingkatan ini bukanlah sebuah gradualitas. Manusia dapat naikketingkat berikutnya walau ia tidak tuntas pada tingkat sebelumnya. Setiaptingkatan dalam teori Erikson berhubungan dengan kemampuan dalam bidangkehidupan. Jika tingkatannya tertangani dengan baik, orang itu akan merasapandai. Jika tingkatan itu tidak tertangani dengan baik, orang itu akan tampildengan perasaan tidak selaras. Berikut tahap-tahap dari perkembangan tersebut :
- 4 · Tahap 1. Trust vs Mistrust (percaya vs tidak percaya) :Terjadipada usia 0 s/d 18 bulan
- 5 · Tahap 2. Otonomi (Autonomy) VS malu dan ragu-ragu (shameand doubt) :Terjadi pada usia 18 bulan s/d 3 tahun
- 6 · Tahap 3. Inisiatif (Initiative)vs rasa bersalah (Guilt) :Terjadi pada usia 3 s/d 5tahun.
- 7 · Tahap 5. Identity vs identify confusion (identitas vs kebingungan identitas):Terjadi pada masa remaja, yakniusia 10 s/d 20tahun
- 8 · Tahap 6. Intimacy vs isolation (keintiman vs keterkucilan) :Terjadiselama masa dewasa awal (20an s/d 30an tahun)
- 9 · Tahap 7. Generativity vs Stagnation (Bangkit vs Stagnan) :Terjadiselama masa pertengahan dewasa (40an s/d 50an tahun).
- 10 · Tahap 8. Integrity vs depair (integritas vs putus asa) : Terjadi selama masa akhirdewasa (60an tahun)
- 11 Dalam makalah ini saya mengkaji mengenai tahap perkembangan anak padausia SD, jadi saya akan membahas lebih khusus pada ”Tahap 4. Industry vs inferiority (tekun vs rasa rendah diri)·
- 12 PadaTahap4. Industry vs inferiority (tekun vs rasa rendah diri)
- 13 Ciri-ciri :
- 14 a. Terjadi pada usia 6 s/d pubertas
- 15 b. Melalui interaksi sosial, anak mulaimengembangkan perasaan bangga terhadap keberhasilan dan kemampuan mereka.
- 16 c. Anak yang didukung dan diarahkan oleh orang tuadan guru membangun peasaan kompeten dan percaya dengan ketrampilan yangdimilikinya.
- 17 d. Anak yang menerima sedikit atau tidak samasekali dukungan dari orang tua, guru, atau teman sebaya akan merasa ragu akankemampuannya untuk berhasil.
- 18 e. Prakarsa yang dicapai sebelumnya memotivasi mereka untuk terlibat dengan pengalaman-pengalaman baru.
- 19 f. Ketika beralih ke masa pertengahan dan akhir kanak-kanak, mereka mengarahkanenergi mereka menuju penguasaan pengetahuan dan keterampilan intelektual.
- 20 g. Permasalahan yang dapattimbul pada tahun sekolah dasaradalah berkembangnya rasa rendah diri,perasaan tidak berkompetendan tidak produktif.
- 21 C. Kesimpulan Kajian Teori-Teori Perkembangan AnakTerhdap Hasil Observasi
- 22 Contoh : Angket yang akan disebarkan kepada siwa SD
3).Teori
PerkembanganPsikososial Erik Erikson
Teori Erik Erikson tentang perkembangan manusia dikenal dengan teori
perkembangan psiko-sosial. Teori perkembangan psikososial ini adalah salah satu
teori kepribadian terbaik dalam psikologi. Ericson memaparkan teorinya melalui
konsep polaritas yang bertingkat/bertahapan.
Ada 8 (delapan) tingkatan perkembangan yang akan dilalui oleh manusia.
Menariknya bahwa tingkatan ini bukanlah sebuah gradualitas. Manusia dapat naik
ketingkat berikutnya walau ia tidak tuntas pada tingkat sebelumnya. Setiap
tingkatan dalam teori Erikson berhubungan dengan kemampuan dalam bidang
kehidupan. Jika tingkatannya tertangani dengan baik, orang itu akan merasa
pandai. Jika tingkatan itu tidak tertangani dengan baik, orang itu akan tampil
dengan perasaan tidak selaras. Berikut tahap-tahap dari perkembangan tersebut :
·
Tahap 1. Trust vs Mistrust (percaya vs tidak percaya) :Terjadi
pada usia 0 s/d 18 bulan
·
Tahap 2. Otonomi (Autonomy) VS malu dan ragu-ragu (shame
and doubt) :Terjadi pada usia 18 bulan s/d 3 tahun
·
Tahap 3. Inisiatif (Initiative)
vs rasa bersalah (Guilt) :Terjadi pada usia 3 s/d 5
tahun.
·
Tahap 4. Industry vs inferiority (tekun
vs rasa rendah diri)·: Terjadi
pada usia 6 s/d pubertas.
·
Tahap 5. Identity vs identify confusion (identitas vs kebingungan identitas):Terjadi pada masa remaja, yakni
usia 10 s/d 20
tahun
·
Tahap 6. Intimacy vs isolation (keintiman vs keterkucilan) :Terjadi
selama masa dewasa awal (20an s/d 30an tahun)
·
Tahap 7. Generativity vs Stagnation (Bangkit vs Stagnan) :Terjadi
selama masa pertengahan dewasa (40an s/d 50an tahun).
·
Tahap 8. Integrity vs depair (integritas vs putus asa) : Terjadi selama masa akhir
dewasa (60an tahun)
Dalam makalah ini saya mengkaji mengenai tahap perkembangan anak pada
usia SD, jadi saya akan membahas lebih khusus pada ”Tahap 4. Industry vs inferiority (tekun vs rasa rendah diri)·
PadaTahap
4. Industry vs inferiority (tekun vs rasa rendah diri)
Ciri-ciri :
a. Terjadi pada usia 6 s/d pubertas
b. Melalui interaksi sosial, anak mulai
mengembangkan perasaan bangga terhadap keberhasilan dan kemampuan mereka.
c. Anak yang didukung dan diarahkan oleh orang tua
dan guru membangun peasaan kompeten dan percaya dengan ketrampilan yang
dimilikinya.
d. Anak yang menerima sedikit atau tidak sama
sekali dukungan dari orang tua, guru, atau teman sebaya akan merasa ragu akan
kemampuannya untuk berhasil.
e. Prakarsa yang dicapai sebelumnya memotivasi mereka untuk terlibat dengan pengalaman-pengalaman baru.
g. Permasalahan yang dapat
timbul pada tahun sekolah dasar
adalah berkembangnya rasa rendah diri,perasaan tidak berkompeten
dan tidak produktif.
C.
Kesimpulan Kajian Teori-Teori Perkembangan Anak
Terhdap Hasil Observasi
Contoh : Angket yang akan disebarkan kepada siwa SD
Isilah data dibawah ini :
Nama :…………………………………………… Kelas :………………………………………………………
TTL :…………………………………………… Sekolah :…………………………………………………..
Alamat :………………………………………… Alamat Sekolah :……………………………………….
Jawablah Pertanyaan dibawah ini,
dengan mencentang kolom ya/tidak :
a)
Aspek Kognitif
No |
Pertanyaan |
Jawab |
|
Ya |
Tidak |
||
1 |
Dapatkah kamu |
||
2 |
Apakah bola |
||
3 |
Apakah matahari |
||
4 |
Apakah |
||
5 |
Ada dua buah |
b) Aspek Motorik
No |
Pertanyaan |
Jawaban |
|
Ya |
Tidak |
||
1 |
Apakah kamu bisa meloncat dari tanah |
||
2 |
Apakah kamu bisa menulis ? |
||
3 |
Apakah kamu bisa bersepeda ? |
||
4 |
Apakah kamu bisa berenang ? |
||
5 |
Apakah kamu bisa berlari kencang ? |
c). Aspek Psikososial
No |
Pertanyaan |
Jawaban |
|
Ya |
Tidak |
||
1 |
Apakah kamu bangga mendapatkan |
||
2 |
Apabila kamu mendapat dukungan |
||
3 |
Apabila kamu tidak mendapat |
||
4 |
Apakah anda sangat ingin |
||
5 |
Apakah kamu memiliki bannyak |
Untuk kesimpulan dari kajian ini mohon maaf belum saya publikasikan.
Karena cukup memerlukan waktu yang sedikit lama dalam menyimpulkan.
terimakasih telah membaca.