[ad_1]
Setiap tahun, fotografi, seperti halnya bidang yang lain mencatat perkembangan baru. Mirip seperi teori evolusi Darwin, ada fitur tertentu yang makin berkembang sementara fitur yang lain hilang karena kurang diminati.
Tahun 2012 juga mencatat perkembangan yang luar biasa untuk mobile photography, dengan pemakai smartphone tumbuh seperti jamur di musim hujan maka jumlah foto yang dihasilkan, diupload dan dibagi dari kamera mungil smartphone meroket luar biasa.
Berikut beberapa catatan yang belfot rangkum dari banyak sumber mengenai beberapa hal penting yang terjadi dalam fotografi sepanjang tahun 2012:
Lihat juga koleksi 15 tips fotografi terpopuler sepanjang 2012 di situs belfot.com
Daftar Isi
Mobile dan Koneksi
Setiap detik, sekitar 3500 foto diupload ke facebook. Dalam waktu dua menit kita menghasilkan jumlah foto yang sama dengan total foto yang dihasilkan sepanjang tahun 1890. Di Inggris, penjualan kamera digital terutama point and shoot turun sekitar 30%, sementara penjualan smartphone naik 4 kali lipat. Di Flickr, kamera paling populer adalah Iphone 4S disusul oleh iPhone 4 baru kemudian 5D Mark II. Ada sekitar 380 trilyun foto yang saat ini tersimpan di hard drive atau online. Anda bisa melihat trend-nya kan?
Kamera serius yang dibekali koneksi wireless internet juga sudah mulai banyak diproduksi dan batas antara smartphone dan kamera juga mulai kabur. Fitur geotagging juga makin populer. Korban terbesar adalah kamera point anda shoot yang makin kurang diminati. Dalam tahun-tahun mendatang, jangan kaget kalau DSLR juga akan mulai di bundling dengan operating system cangih seperti Android, atau Apple membuat iCamera dan kamera bisa dipasangi kartu SIM sehingga setiap kali memotret kita langsung bisa melihatnya di stream instagram, flickr, twitter atau facebook (atau media sosial lainnya) .
Fotografer Pro Perempuan Makin Banyak
Saat ini, fotografer pro perempuan sudah mencapai 35% dari keseluruhan fotografer pro, jumlah ini meningkat banyak dari tahun lalu. Sementara umur rata-rata fotografer perempuan juga jauh lebih muda, 45 tahun, dibanding umur rata-rata fotografer pro laki-laki yang 50.
Menurut sebuah studi dari InfoTrends Professional Photographer, ekonomi adalah pendorong utama tumbuh suburnya fotografi di kalanagan perempuan. Banyak perempuan memilih menjadi fotografer sebagai sumber pemasukan tambahan bagi keluarganya.
Batas Penghalang Menjadi Fotografer Makin Rendah
Menurut WPPI (asosiasi fotografer wedding pro di AS), tahun-tahun belakangan adalah masa yang susah bagi fotografer pro. Menurut data mereka, kompetisi dari fotografer amatir makin sengit. Sementara perkembangan social media dan sharing foto membuat supply jumlah fotografer membludak. Dan kemudian berlaku hukum ekonomi dasar supply and demand.
“Tidak ada waktu yang lebih baik untuk menjadi fotografer dibanding sekarang, dengan semua fitur dan fasilitas yang tersedia yang bisa memenuhi apapun keinginanan anda dan menjembatani kesenjangan antara pengalaman dan skill”, begitu kata Dirk Fletcher dari kepala jurusan fotografi sebuah seklah desain ternama.
Mirrorless Makin Diminati
Bentuknya lebih kecil, lebih enak dan enteng dibawa kemana-mana namun hasilnya tidak kalah dari DSLR. Itulah tujuan dari kamera mirrorless. Tahun ini saja kamera mirrorless premium seperti Fuji X Pro 1 atau Olympus OM-D EM5 atau Sony Nex 7 sudah mulai menggerus porsi kamera DSLR. Fotografer pro juga sudah beberapa yang beralih ke full mirrorless dari DSLR.
Dengan perkembangan teknologi kamera mirrorless yang makin canggih, mereka akan menjadi hot item dan makin diminat. Ini bukan berarti DSLR mati, keduanya bisa hidup damai dan mencari porsinya sendiri-sendiri.
Kamera Full Frame Makin Banyak
Kamera digital full frame bisa menangkap detail dan dynamic range dengan lebih baik karena ukuran sensornya yang lebih besar. Tahun ini, baik Canon (Canon 6D) maupun Nikon (Nikon D600) mengeluarkan dua kamera DSLR full frame dengan target pengguna yang memiliki concern dengan budget. Sementara Sony mengeluarkan kamera mirrorless full frame, Sony RX1 yang harganya jauh lebih murah jika dibandingkan dengan Leica M. Kedepan, kamera full frame akan makin banyak di produksi.
Dengan kompetisi dari kamera mirrorless yang kemungkinan memakan korban kamera DSLR kelas pemula, produsen kamera akan menggenjot agar semakin banyak pemakai DSLR serius untuk beralih ke arah full frame.
Megapixel Masih Menarik
Dengan Nikon mengeluarkan Nikon D800 yang memiliki resolusi 36 megapixel, mereka mengakui bahwa megapixel masih bisa dijadikan penarik minat. Banyak fotografer pro papan atas yang membandingkan Nikon D800 dengan resolusi kamera medium format macam Hasselblad. Sementara kamera point and shoot keluaran Sony juga mulai mencapai angka 18 megapixel.
[ad_2]
Source link